TapisBlogger.com- Alhamdulilah milad ke-7 Tapis Bloger sudah terlaksana. Tahun ini, Tapis Blogger mengundang 2 narasumber, yakni Adian Saputra (Pimred Wartalampung.id) dan Influencer Lampung, Ummu Hani.
Ummu Hani dikenal sebagai influncer yang kerap membuat konten unik dan viral melalui akun Instagramnya @ummuhanii89 memberikan tips menjadi content creator yang kreatif dan inovatif di era digital.
Ummu Hani membuat konten unik dalam mengkritik kebijakan pemerintah. Salah satu konten viralnya adalah mandi lumpur dan memancing di kubangan jalan rusak Tanjung Bintang, Lampung Selatan yang tidak diperbaiki berpuluh tahun.
“Saat konten itu viral, saya menerima banyak hujatan dan pressure dari akun-akun fake. Semakin kuat tekanan, saya juga menjadi semakin kuat. Saya disuruh suami mempelajari Undang-Undang ITE, bagaimana caranya terlindungi, tetapi tetap bisa menyampaikan aspirasi,” kata Ummu Hani dalam paparannya pada Talkshow “Menjadi Blogger dan Influencer Kreatif”, di Notizhut Bandar Lampung, Minggu, 3 September 2023.
Kegiatan yang dihadiri oleh 50 peserta ini merupakan rangkaian Semarak Milad ke-7 Tapis Blogger. Panitia juga menghadirkan pemateri Pimpinan Redaksi wartalampung.id, Adian Saputra. Acara dibuka oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan. Turut hadir Anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu yang diwakili oleh Tenaga Ahli Komisi 1 Sabiqul Iman, Founder Tapis Blogger Naqqiyah Syam, serta para pengurus Tapis Blogger.
Dalam paparannya, Ummu Hani menyatakan, semua orang berhak menyampaikan aspirasi, tetapi harus dengan cara yang baik, memperhatikan tata bahasa dan etika, tidak menggunakan kata-kata kotor serta body shaming dalam konten yang diunggah di media sosial.
“Jangan takut untuk ber-aspirasi, tapi bahasa dan etikanya harus dijaga, tidak menggunakan kata-kata kotor, tidak menyangkut body shaming. Aku sering mengkritik pemerintah, mau sekeras apapun, seunik apapun, gunakan bahasa yang baik,” tuturnya.
Kebanggaan menjadi conten creator, lanjutnya, ketika video kritikannya viral, pemerintah turun untuk melakukan perbaikan pada jalan rusak tersebut. Inilah yang membuat Ummu Hani berbeda, kontennya banyak berisi tentang kepedulian kepada persoalan-persoalan sosial di masyarakat.
Menjawab pertanyaan salah satu peserta talkshow, Ummu Hani menyampaikan influencer harus aktif dan kreatif dalam membuat konten yang menarik dan berguna bagi orang banyak. Dia aktif mengikuti konten-konten yang viral di media sosial, kemudian mengemas ulang sesuai kreatifitasnya sehingga konten yang dia buat lebih menarik dan lebih unik. Dia mengakui, tidak semua konten yang dibuat menjadi viral. Terkadang, konten yang sudah digarap secara serius, dan diedit semenarik mungkin, tidak mendapat viewer banyak. Namun, dia menekankan untuk tetap konsisten memproduksi konten-konten yang menarik.
“Ciptakan konten yang seru. Kalau saya suka menulis konsep dulu sebelum membuat konten. Lalu, untuk suara saya lakukan dubbing agar lebih rapi dan tertata bahasanya. Menjadi content creator itu memang tidak mudah, bagaimana kita mempertahankan konsistensi dan kreatifitas. Saran saya tetap konsisten aja,” ujarnya.
Sementara, Adian Saputra mengatakan untuk menjadi blogger dan influencer yang kreatif harus membuka pikiran dan mata seluas-luasnya melihat hal-hal baru. Mencari sesuatu yang orang-orang belum tahu dan menjadi yang pertama menyiarkannya.
“Buka informasi seluas-luasnya, cari konten yang belum dibuat orang lain. Bagaimana caranya agar kita yang pertama membuat konten tersebut. Kalau jadi yang pertama nggak bisa, bikin konten yang lagi riuh, yang lagi ramai orang ngomongin masalah itu,” kata Adian.
*Ajak Tapis Blogger Berkolaborasi*
Dalam sambutannya, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Riski Sofyan menyatakan pihaknya membuka diri untuk bekolaborasi bersama komunitas literasi, komunitas baca, baik digital maupun non-digital dalam meningkatkan literasi di Lampung.
Di Era Revolusi 4.0, perpustakaan dituntut untuk mengembangkan literasi baru yang mencakup tiga literasi, yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia.
“Tapis Blogger ini adalah komunitas yang memanfaatkan teknologi. Tapis Blogger menggunaan blog serta menulis konten dalam kegiatannya. Defenisi literasi teknologi dan digital ini sudah lengkap digunakan oleh Tapis Blogger. Inilah yang harus dilakukan dalam menyikapi perkembangan zaman,” kata Riski Sofyan.
Dia mengajak komunitas Tapis Blogger untuk berkolaborasi dalam menciptakan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial. Tapis Blogger bisa menggunakan gedung perpustakaan dalam melakukan kegiatan literasi, baik bedah buku, pelatihan-pelatihan, bahkan Milad Tapis Blogger tahun depan bisa diselenggarakan di gedung Perpustakaan.
“Literasi di Lampung indeks-nya masih di bawah rata-rata nasional 64,48, yaitu 59,99 . Untuk meningkatkan indeks literasi Lampung diatas 60, salah satunya adalah dengan meningkatkan keterlibatan masyarakat. Ternyata keterlibatan masyarakat Lampung terhadap literasi sangat tinggi, bisa jadi ini tidak diinfokan kepada tim audit, seperti kegiatan para komunitas blogger memajukan literasi di Lampung ini,” tuturnya.
*7 Tahun Tapis Blogger Berkontribusi*
Sementara, Ketua Sekaligus Founder Tapis Blogger, Naqiyyah Syam menceritakan dengan singkat sejarah berdirinya Tapis Blogger pada 31 Agustus 2016. Tapis Blogger diinisiasi oleh empat ibu rumah tangga yang ingin menciptakan wadah untuk literasi digital masyarakat Lampung, yaitu Naqiyyah Syam bersama tiga temannya, Fitri Restiana, Heni Puspita, dan Izzah Annisa.
“Keresahan kami bagaimana Literasi Digital di Lampung dapat berkembang ke masyarakat, awalnya dari 4 emak-emak ini, akhirnya saat ini menjadi 200 anggota dengan 80 blogger aktif. Anggota Tapis Blogger ini berasal dari berbagai profesi, diantaranya jurnalis, penulis, dosen, mahasiswa, dan ibu-ibu rumah tangga yang hobi menulis,” kata Naqy.
Menurutnya, selama 7 tahun ini, Tapis Blogger berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat terkait literasi digital dan membantu dinas-dinas mempromosikasi pariwisata Lampung, kuliner Lampung yang di-share oleh anggota Tapis Blogger di di media sosial mereka masing-masing.
Kegiatan Milad Tapis Blogger dimeriahkan dengan berbagai door prize, serta pemberian hadiah kepada pemenang lomba tulisan blog, lomba video dan foto tentang Semarak Milad ke-7 Tapis Blogger. Dalam kesempatan ini, Tapis Blogger juga menyalurkan santunan Lazdai Peduli kepada 14 jasa ojek perempuan, serta pemberian Anugerah Kepada 7 Blogger.
Anugerah blogger diberikan kepada Heni Puspita sebagai Blogger Parenting, Rika Altair sebagai Blogger Lifestyle, Yadigsa sebagai Blogger Traveling, Desliyani Natali sebagai Food Blogger. Lalu, Naqiyyah Syam sebagai Blogger Inspiratif, Novrian E Haqiki sebagai Blogger Pendidikan, dan Luckty Giyan Sukarno sebagai Blogger Buku.
Kegiatan Milad Tapis Blogger didukung oleh 31 sponsor, diantaranya Notizhut, Dinas Perpustakaan Lampung, Dinas Pariwisata Lampung, Susi Dapur Alfatih, Sambel Alu, Hokben, Adelia Frozen, A-Radio, Nibras House Bandar Lampung, Laznas Dewan Dakwah Lampung, Rokez Roti Keset, Nuka Coffe, Rumah Madu, Elbirru Store, Bakso Balung Ansimo, Naywa Store, Roti Athifa, Batik Siger, Kopi Tujuan Kita, Hello Mei Shop, dan Muslim Terkini.
Selamat milad ke-7 Tapis Blogger. Sukses selalu. Aku selalu mengikuti acaranya yang keren. Jujur, kagum dengan Ummu Hani yang berani, bang Adian yang keren, dan umi Naqi yang luar biasa. Moga Tapis Blogger terus eksis dalam menggerakkan budaya literasi di Lampung.. semangat!
BalasHapusIya ya acaranya keren banget, semoga tahun depan lebih meriah ya dan makin banyak pesertanya, aamiin
HapusSeru banget ya kegiatannya. Alhamdulillah terlaksana Milad ke-7 Tapis Blogger dengan meriah.
BalasHapusSemoga komunitas Tapis Blogger semakin melebarkan sayapnya dan dapat terus berkontribusi bagi perkembangan literasi di Lampung.
BalasHapusMasya Allah dah 7 tahun ya. Hebat ih tapis blogger bisa bertahan sampai tahun ke 7. Semoga sukses terus yaa..
BalasHapusBtw ini acaranya bagus banget ya, jadi nambah insight buat member tapis blogger.